Entri Populer

Selasa, 10 Maret 2009

"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah"
By: Afrinaldi
Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, yang memiliki segelintir sejarah. Sumpur Kudus terletak di dalam wilayah kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Berbatasan langsung dengan Riau daratan dan kabupaten Tanah Datar. Letaknya kira-kira 60Km dari ibu kota kabuten Sijunjung. Dari beberapa nagari yang terdapat di kabupaten Sijunjung, Sumpur Kudus termasuk salah satu IDT(Inpres Desa Tertinggal) yang notabene letaknya cukup jauh tersuruk di lembah bukit barisan. Walaupun masih banyak nagari-nagari lain yang letaknya lebih jauh tersuruk dan sulit dijangkau.
Walaupun daerah IDT itu sekarang tidak banyak lagi diketahui letaknya oleh masyarakat Minangkabau sendiri. Namun konon kabarnya dulu, daerah ini pernah menjadi pusat perdagangan di Minangkabau beberapa dasawarsa. Jika dibuka sejarah Minangkabau masa lalu, maka nama nagari ini pasti akan muncul dalam peta sejarah Minangkabau. Selain itu daerah ini juga pernah menjadi pusat PDRI(Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) selama tiga minggu dan PRRI.
Nagari yang dijuluki Makkah Darek ini, sekian tahun lamanya tidak begitu terperhatikan oleh pemerintah. Baik instrukturnya maupun infrastrukturnya. Sekian tahun lamanya malam hari nagari ini diliputi kegelapan dan kesunyiaan karena belum tersentuh oleh PLN. Mungkin memang karena medannya yang sulit dilalui dan keadaan alamnya yang rawan longsor. Barulah sekitar tahun 2004 daerah ini mendapat nikmat, pihak PLN telah mau mengulurkan tangannya untuk memasukan aliran listrik kedaerah IDT itu.
Itu semua tidak lepas dari pengaruh bapak Prof.Dr.Ahmad Syafi'i Ma'arif M.A. yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua umum persyarikatan Muhamadiyah. Atas usaha keras beliau melobi teman-temannya yang menjabat di pemerintahan pusat, agar bermurah hati untuk membantu daerah yang terpencil itu. Makanya masyarakat Sumpur Kudus sekarang harus pandai-pandai bersyukur kepada Allah. Setelah diguyuri rahmat oleh Allah. Yang sebelumnya masyarakat tidak pernah terbayang akan bisa menikmati aliaran listrik masuk kedaerah IDT itu.
Selain atas pengaruh bapak Syafi'i, mungkin pemerintah juga mempertimbangkan dari sisi perjuangan dan sejarah. Karena dulunya daerah itu pernah berjasa menjadi persembunyian PDRI sekitar tahun 50an, dibawah pimpinan Amir Syarifudin. Maka masyarakat Sumpur Kudus setelah memperoleh nikmat, hendaknya juga tidak melupakan orang-orang yang berjasa dibalik semua itu. Mungkin masyarakat Sumpur Kudus tahu siapa yang saya maksud.
Sumpur Kudus adalah sebuah kecamatan yang terdiri dari beberapa nagari. Diantaranya, nagari Sumpur Kudus sendiri, nagari Unggan, silantai, Mengganti. Dan masih adalagi beberapa nagari, yang letaknya cukup jauh dari nagari Sumpur Kudus. Seperti nagari Tamparunggo, Sisawah, Kabun dan Tanjung Bonai Aur. Semua daerah di Sumpur Kudus umumnya terletak di lembah-lembah bukit barisan. Yang sebagian besar penyebaran penduduknya mengikuti daerah aliran sungai(DAS). Yaitu masyarakat menamainya batang Sumpur, yang juga diambil dari nama Sumpur Kudus. Tetapi dengan menghilangkan Kudusnya.
Arti dari Sumpur Kudus sendiri yaitu Sumpur berarti sempurna dan Kudus yang berarti suci. Jadi arti sumpur kudus adalah sebuah daerah yang benar-benar suci. Menurut cerita orang tua-tua dulu yang masih sempat ku dengar, pemberian nama sumpur kudus mepunyai proses yang cukup panjang. Yang nantinya akan kuterangkan dibagian lain dari tulisan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar