Entri Populer

Senin, 17 Agustus 2009






Foto-foto beberapa tempat di Sijunjung, SUMBAR.







''Dipersimpangan Jalan''

Kemana Akan Kulangkahkan
Kaki Ini
Sedang Jalan Licin
Dan Berduri

Terseok-seok Langkahku
Di Simpang Jalan
Ku Tersungkur
Ku Terkapar

Mengharap Uluran Tangan
Orang Yang Lalu Lalang
Ilir Mudik
Sibuk Sendiri

Ribuan Orang
Telah Lalu-lalang
Ilir Mudik
Namun Kutetap Tersungkur

Disimpang Jalan Pengharapan
Ku Berdo'a Dan Berharap
Hingga Ku Pingsan
Dan Tak Sadarkan Diri

Bulak Sumur, 20 January 2009. 11:38WIB


PENCARIAN JATI DIRI

Telah Kuturuti
Kemauan Hati Ini
Melangkah
Dan terus melangkah

Tertatih-tatih
Tanpa Arah Yang Pasti
Sarat Luka Dan Derita
Diantara Sukma Luka Ternganga

Kukayuh Terus Bidukku
Tanpa Peduli
Disela Ombak Dan Batu Karang
Menaklukkan Luasnya Samudera

Menuju Dermaga Ilmu
Sebagai Bekal Hidup
Untuk Kembali Pulang
Melewati Ombak
Dan Batu Karang Kehidupan

Yogya, 14 January 2009 Pukul 17:55



“Bimbang”

Malam semakin kelam
Sedangkan ombak ganas
Dan penuh batu karang

Cahaya itupun telah padam
Ditiup bayu malam
Sedangkan bidukku baru separuh jalan

Tak tau lagi arah kemudi dan haluan

Kini Ku terkatung-katung ditengah lautan
Dalam kelamnya malam
Diantara ganasnya ombak
Hiu
Dan batu karang
Yang siap menerjang

Haruskah Ku menunggu datangnya pagi
Untuk terus mengayuh bidukku hingga sampai ke tujuan?
Dan ataukah hanya bernharap pasrah,
pada ombak mendamparkan ketepi??!

Yogya, 10 Juni 2009
Pukul 02:18:13WIB


“Mentari Kehidupan 1”

Cahaya hidupku yang dulu pernah padam
Kini bersinar lagi bak rembulan
Menyinari gelapnya malam

Apakah ini terakhir kalinya
Ku melihat rembulan itu,
Sebelum ditutup awan?

Ataukah Ku kan menyatu bersamanya,
Bersembunyi dibalik awan?
Dan ataukah Ku kan hilang bersamanya,
Ditelan Mentari pagi???!



“Mentari Kehidupan 2”

Ketika Mentari kehidupanku mulai meredup
Rasanya Dunia mulai kelihatan kelam
Dan Mentari terasa tinggal sejengkal mau tenggelam

Dan kini…
Mentari itu muncul lagi bersinar di ufuk barat

Dan kembali bersemangat ku kayuh bidukku
Melewati ombak dan batu karang

Apakah Ku kan sampai padanya sebelum Mentari tenggelam?!
Ataukah Aku akan ikut tenggelam, bersama tenggelamnya Mentari di ufuk barat?

Sinar Melati Sleman, 17 Juni 2009

“DUHA”

Ketika….
Cahaya “duha” menjalar ke Bumi
Dirumah-MU ku Sujud
Dan Memuji

Yogya, 19 Jumi 2009

Minggu, 02 Agustus 2009



Bukan dari tulang ubun ia dicipta
karna berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
tak juga dari tulang kaki
karna nista membuatnya diinjak dan diperbudak
tapi dari tulang rusuk bagian kiri
dekat ke hati untuk disayangi
dekat ke tangan untuk dilindungi

(dikutip dr: Agar Bidadari Cemburu Padamu)


"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
(QS. Ali Imran:139)


Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An Nur:30)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya...." (QS. An Nur:30)

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.(Al-A'raf:26)

nadiku mulai berhenti berdenyut
Ku mau KAU ada di sisiku
Bila darahku berhenti mengalir
Ku ingin mndengar kata2 cinta darimu
Agar ku pergi dengan damai
Agar ku pergi tanpa penyesalan
Kalau di Dunia cinta tk sampai, di Surga sampaikan jua.

Jogja 2009
Bimbang……
Kelam….
Hilang arah ku ditengah rimba kehidupan

Cahaya hidupku yang sempat lagi berpijar
Kinipun telah kau renggut kembali dr ku
Dan kau berikan pada orang lain

Kini ku hilang Sasar….
Nanar…
Hilang arah di rimba tak bertuan

Ku merindukan cahaya itu kembali….!!!

Al-Hasanah 13 Juli 2009 23:49WIB

Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif

“Antara Sumpur Kudus dan Jogja”

Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu
Kau Tinggalkan Kampung Ini, BUYA
Mengikuti Retak Tanganmu
Ke Yogyakarta

Melewati Berbagai Garis-garis Nasib
Yang Tak Kau Kuasai
Higga Ombak Mendamparkanmu
Ke Tepi

Hari Ini
Aku Datang, di Kota Ini
Disini Jogja, Kota Budaya
Menelusuri Jejak-Jejak Langkahmu
Berharap Ombak Juga Mendamparkanku
Ke Tepi

Yogyakarta, 18 Mai 2009