Harapan Ujian Nasional (UN) pada tahun sekarang (2010) agar berjalan mulus dan jauh dari kecurangan. bisa dikatakan masih jauh panggang dari pada api. Faktanya, kita lihat pemberitan di media massa, bahwa di lapangan masih banyak terdapat kecurangan-kecurangan, diantaranya terjadi kebocoran soal dan beredarnya kunci jawaban lewat Short Message Service (SMS).
Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Apalagi bangsa ini adalah bangsa yang beragama. Sedangkan di Negara yang komunis saja, niali-nilai kejujuran masih dijunjung tinggi. Dimana letak kejujuran? Dan dimana letak keadilan? Apakah bangsa ini tidak lagi mempunyai kejujuran? Tentu kita sebagai bagian dari bangsa ini, tidak mau dikatakan demikian.
Masih banyak orang di negri ini yang masih memiliki kejujuran. Tapi itulah yang terjadi, kadang menilai sesuatu itu tanpa melihat keseluruhan. Jadi disini berlaku pepatah, “karena nila setitik rusak susu sebelanga”.
Walaupun demikian, proses UN pada tahun 2010 ini sudah bisa di bilang jauh lebih apik dari beberapa tahun sebelumnya. Yang tahun-tahun sebelumnya masih diwarnai dengan kecurangan. Tentu ini tidak terlepas dari kebijakan menteri pendidikan dan jajarannya, serta juga dukungan dari berbagai pihak Kita berharap kedepan UN di negeri ini supaya berjalan dengan anggun dan penuh kejujuran. Tentu disini oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab itu harus diingatkan dan kalau perlu dimeja hijaukan. Agar mereka jera, dan tidak menularkan kepada yang lain. Dan watak-watak yang tidak jujur dan penuh kecurangan itu, harus kita buang sampai batas-batas yang jauh.
. Sudah seharusnya kita sebagai bangsa yang besar harus sembuh dari penyakit yang namanya kecurangan dan ketidakjujuran itu. Jangan sampai terulang lagi kesalahan-kesalahan yang lalu. Dan kita harus bisa bercermin dan mengambil pelajaran dari masa lalu itu. Karena selama ini seolah-olah masyarakat bangsa ini telah dihinggapi penyakit amnesia (lupa). Sehinngga proses UN kecolongan berkali-kali.
Untuk itu, mari kita dukung bersama-sama niat baik menteri pendidikan (pemerintah). Sehingga dunia pendidikan Indonesia, khususnya UN benar-benar terbebas dari praktek kecurangan. Sehingga proses UN kedepan benar-benar bisa berjalan dengan mulus, anggun dan beradab. Seperti yang kita harapkan semua. Semoga.!
AFRINALDI SUMPUR
(Mahasiswa UIN SUKA Fak. Tarbiyah. Jurusan PAI 2008)
SUMPUR KUDUS MAKAH DAREK AIANYO JANIAH IKANNYO JINAK KASIAKNYO PUTIAH TAPIANNYO LANDAI
Entri Populer
-
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dra. Hj Afiyah A...
-
Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif “Antara Sumpur Kudus dan Jogja” Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu Kau Tinggalkan Kampung I...
-
"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah" By: Afrinaldi Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, ya...
-
RESUME BUKU TRANSPOLITIKA (Dinamika Politik Dalam Dunia Virtualitas) ` ...
-
26 April 09 “PENGALAMANKU DI RIMBA LISUN” Pada sekitaran tahun 2004, ketika itu saya baru selesai UNAS tingkat SLTP.Tibalah saatnya liburan,...
-
Jakarta - Forum Rektor mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menuju ke dalam keadaan negara gagal. Indonesia berada d...
-
Tanwir Muhammadiyah March 5, 2009 Kompas/Kamis, 5 Maret 2009 | 05:20 WIB Syafii Ahmad Syafii Maarif Dalam kunjungan ke India beberapa tahun ...
-
Keterangan: Foto 1 : Peserta dari Perguruan Pangian Batang Tampuih Unggan berfoto bersama pada acara Festiv...
-
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus" Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar