SUMPUR KUDUS MAKAH DAREK AIANYO JANIAH IKANNYO JINAK KASIAKNYO PUTIAH TAPIANNYO LANDAI
Entri Populer
-
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dra. Hj Afiyah A...
-
Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif “Antara Sumpur Kudus dan Jogja” Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu Kau Tinggalkan Kampung I...
-
"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah" By: Afrinaldi Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, ya...
-
RESUME BUKU TRANSPOLITIKA (Dinamika Politik Dalam Dunia Virtualitas) ` ...
-
26 April 09 “PENGALAMANKU DI RIMBA LISUN” Pada sekitaran tahun 2004, ketika itu saya baru selesai UNAS tingkat SLTP.Tibalah saatnya liburan,...
-
Jakarta - Forum Rektor mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menuju ke dalam keadaan negara gagal. Indonesia berada d...
-
Tanwir Muhammadiyah March 5, 2009 Kompas/Kamis, 5 Maret 2009 | 05:20 WIB Syafii Ahmad Syafii Maarif Dalam kunjungan ke India beberapa tahun ...
-
Keterangan: Foto 1 : Peserta dari Perguruan Pangian Batang Tampuih Unggan berfoto bersama pada acara Festiv...
-
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus" Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan...
Selasa, 17 Maret 2009
Tradisi Lubuk Larang Di Sumpur Kudus
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus"
Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan". Tradisi lubuk larangan ini bisa kita temui di beberapa daerah dan nagari di Sumatera Barat. Salah satunya yaitu di Nagari Sumpur Kudus. Yaitu sebuah Nagari yang terletak di lembah bukit barisan. Kira-kira 6 jam dari kota Padang.
Tradisi lubuk larangan ini, yaitu dimana masayarakat suatu nagari bersepakat untuk tidak menangkap ikan di sungai. Yang ditentukan batas-batasnya, serta beberapa aturan-aturan lainya. Seperti membayar denda jika kedapatan menangkap ikan di lubuk larang yang telah disepakati.
Adapun tujuan lubuk larangan ini di bikin yaitu:
1. Sebagai wujud pelestarian dan untuk menjaga keseimbangan populasi ikan di sungai.
2. Sebagai hiburan bagi warga masyarakat. Yaitu biasanya dibuka sekali setahun, selesai hari raya lebaran. Karena waktu lebaran para perantau pada pulang kekampung halaman. Dan supaya terjalin hubungan antara perantau dengan masyarakat dikampung. Yaitu biasanya di Minangkabau disebut dengan istilah "bakempiang(memasak dan makan bersama-sama di pinggir sungai)".
3. Untuk dana pembangunan Surau atau Masjid. Dan juga untuk bantuan biaya pendidikan anak kemenakan yang mengaji di Surau atau di Masjid. Karena beberpa persen dana yang terkumpul dari lubuk larangan itu di anggarkan untuk pembangunan dan pendidikan. Seperti yg telah saya sebutkan diatas tadi. Karena memang dalam pembukaan lubuk larangan itu, setiap yang berminat untuk menangkap ikan harus membeli karcis yang telah disediakan panitia.
4. Dan sebagai wadah silaturahmi antara sesama warga masyarakat di kampung. Dan juga antara masyarakat dengan para perantau. Dimana ada semacam kerinduan yang megikat batin para perantau dengan kampung. Sehingga setiap tahun (lebaran), mereka pulang kekampung. Walaupun hanya beberapa hari.
Itulah salah satu dari sekian banyak tradisi masyarakat di Minangkabau. Dimana tradisi ini sebenarnya untuk menyiasati, supaya seluruh masyrakat bisa bergembira, dan bercanda tawa. Yang mana kita ketahui di kampung atau pedesaan penghidupan susah. Bisa dikategorikan sebagain besar miskin dan saban hari mereka biasa bergelut dengan sawah dan ladang. Maka salah satunya dengan lubuk larangan itulah masyarakat bisa bergembira. Melupakan sejenak kelelahan dari rutinitas sehari-hari.
Mungkin hal yang seperti itu tidak akan bisa kita jumpai di kota-kota. Karena di kota setiap masyrakat telah larut dengan rutinitasnya masing-masing. Akan tetapi di kota corak hiburannya telah banyak di dominasi oleh hiburan-hiburan masa kini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
rinall... ko den megi preman tombank lah sukses ang kini yaaa... den di batam kini
BalasHapuscoy lai bakpo keadaan btm?gal,,trims
BalasHapus