Novel "Si Anak Kampoeng"
Pengarang:Damien Dematra
Ukuran : 14 x 21 cm
Tebal : 260 halaman
Terbit : Pebruari 2010
Si Anak Kampoeng berisi kisah masa kecil tokoh Syafii Maarif di Desa Calau, sebuah kampung terpencil di Minangkabau. Begitu terpencilnya, listrik saja baru masuk ke kampung itu tahun 2005. Ayah Syafii adalah seorang datuak---kepala nagari---dan ibunya perempuan yang berwawasan luas. Sayangnya, Maarif kecil tidak sempat merasakan kasih sayang ibu karena sang ibu meninggal dunia. Syafii, yang biasa dipanggil Pi'i, kemudian diasuh oleh tantenya dan dibesarkan dalam budaya Minang yang matriarkal.
Walaupun Pi'i sering dicibirkan sebagai anak kampung di sekolah, semangat belajar dan cita-citanya jauh melampaui anak-anak dari kota. Ketika belajar di Sekolah Rakjat, ia lompat kelas karena kepandaiannya. Lalu ia meneruskan ke Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Sumpur Kudus. Perang revolusi yang terjadi di tahun 1947-1950 membuat Syafii putus sekolah. Karena keadaan yang begitu kacau, sampai-sampai madrasah itu tidak sanggup mencetak ijazah kelulusan. Setelah keadaan membaik, Pi'i melanjutkan madrasah di kota Lintau. Tak berhenti sampai di situ, ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Muhammadiyah, Yogyakarta. Dengan berat hati, ayah Syafii merelakan anaknya menuntut ilmu di tanah Jawa, tanah yang tak pernah ia injak seumur hidupnya. Namun sesampainya di sana, Syafii ternyata belum bisa mewujudkan cita-citanya belajar di sekolah idamannya. Ia diminta menunggu setahun lagi karena kelasnya telah penuh. Syafii memutuskan untuk belajar di sekolah montir saat menunggu tahun ajaran baru datang. Di saat Syafii jauh dari keluarga, sebuah berita duka datang. Namun saat tekad ditetapkan, doa dihaturkan, usaha dijalankan, dan malaikat dikirimkan, Syafii merasa bahwa jalannya yang berliku mulai lurus kembali.
SUMPUR KUDUS MAKAH DAREK AIANYO JANIAH IKANNYO JINAK KASIAKNYO PUTIAH TAPIANNYO LANDAI
Entri Populer
-
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dra. Hj Afiyah A...
-
Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif “Antara Sumpur Kudus dan Jogja” Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu Kau Tinggalkan Kampung I...
-
"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah" By: Afrinaldi Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, ya...
-
RESUME BUKU TRANSPOLITIKA (Dinamika Politik Dalam Dunia Virtualitas) ` ...
-
26 April 09 “PENGALAMANKU DI RIMBA LISUN” Pada sekitaran tahun 2004, ketika itu saya baru selesai UNAS tingkat SLTP.Tibalah saatnya liburan,...
-
Jakarta - Forum Rektor mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menuju ke dalam keadaan negara gagal. Indonesia berada d...
-
Tanwir Muhammadiyah March 5, 2009 Kompas/Kamis, 5 Maret 2009 | 05:20 WIB Syafii Ahmad Syafii Maarif Dalam kunjungan ke India beberapa tahun ...
-
Keterangan: Foto 1 : Peserta dari Perguruan Pangian Batang Tampuih Unggan berfoto bersama pada acara Festiv...
-
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus" Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar