DUHAI IBU
Jasamu Ibu
Kan Kukenang Selalu
Tanpamu
Ku tak ada apa-apanya
Kemanapun kaki ini melangkah
Kamanapun jalan hidup membawa
Jasamu
Tetapkanku kenang
Kuberjanji Ibu
Jika kuberhasil suatu saat nanti
InsyaAllah kan kupersembahkan untukmu semuanya
Sebagai tanda baktiku kepadamu
Duhai Ibu
Kuberharap do'a & keridhoanmu
Semoga Allah selalu memberi jalan kepadaku
Hingga datang waktu itu
Hingga waktu ku bertaemu lagi denganmu
Dalam isak tangis kerinduan, kepiluan & kebahagiaan.
Yogya, 01 Januari '09 02:37WIB
PENCARIAN JATI DIRI
Telah Kuturuti
Kemauan Hati Ini
Melangkah
Dan terus melangkah
Tertatih-tatih
Tanpa Arah Yang Pasti
Sarat Luka Dan Derita
Diantara Sukma Luka Ternganga
Kukayuh Terus Bidukku
Tanpa Peduli
Disela Ombak Dan Batu Karang
Menaklukkan Luasnya Samudera
Menuju Dermaga Ilmu
Sebagai Bekal Hidup
Untuk Kembali Pulang
Melewati Ombak
Dan Batu Karang Kehidupan
Yogya, 14 January 2009 Pukul 17:55
''Dipersimpangan Jalan''
Kemana Akan Kulangkahkan
Kaki Ini
Sedang Jalan Licin
Dan Berduri
Terseok-seok Langkahku
Di Simpang Jalan
Ku Tersungkur
Ku Terkapar
Mengelepar
Mengharap Uluran Tangan
Orang Yang Lalu Lalang
Ilir Mudik
Sibuk Sendiri
Ribuan Orang
Telah Lalu-lalang
Ilir Mudik
Namun Kutetap Tersungkur
Disimpang Jalan Pengharapan
Ku Berdo'a Dan Berharap
Hingga Ku Pingsan
Dan Tak Sadarkan Diri
Bulak Sumur, 20 January 2009. 11:38WIB
PALESTINA: Mengapa Tak Kunjung Damai?
Palestina…
Kini Bumimu Porak Poranda
Mayat Bergelimpangan Dimana-Mana
Bau Amis Darah Dan Mesiu
Bercampur Aduk Menyengat
Palestina…
Sudah Sekian Tahun Lamanya
Perang Di Negerimu Berkecamuk
Tak Kunjung Usai
Tak Kunjung Damai
Palestina…
Entah Sudah Berapa Banyak Melayang
Jiwa-jiwa Yang Tak Berdosa
Entah Berapa Banyak
Anak Kehilangan Ayah
Dan Entah Sudah Berapa Banyak
Istri Kehilangan Suaminya
Palestina…
Umat Islam Menangis Tanpa Air Mata
Karena Sudah Kering
Dunia berduka dan Terluka, Perih Sekali!
Kecuali Si Yahudi Israel Dan Sekutu-sekutunya
Sebuah Pertanyaan
Tetap saja tak terjawab:
Mengapa Perang Di Palestina Tak Pernah Usai
Tak Pernah Damai???
Palestina…
Darah Para Pemuda Islam
Menggelegak Bagai Singa-singa Kelaparan
Terpanggil Berjihad
Mendengar Tubuhmu Luka
Mengikuti Jejak-jejak Salahudin Al-Ayyubi
Sekian Abad Silam
Palestina…
Terbalut luka
Pedih
Perih
Bersimbah Darah dan Air Mata
Tanganya Melambai Kini Kepada Dunia
Di Tengah Desing Peluru Dan Puing-puing
Reruntuhan Tembok-tembok Masjid Dan Rumah
Jeritnya Telah Sampai Menembus Lazuardi
Jogja, 22 January 2009 Pukul 23:00Wib
SUMPUR KUDUS MAKAH DAREK AIANYO JANIAH IKANNYO JINAK KASIAKNYO PUTIAH TAPIANNYO LANDAI
Entri Populer
-
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dra. Hj Afiyah A...
-
Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif “Antara Sumpur Kudus dan Jogja” Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu Kau Tinggalkan Kampung I...
-
"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah" By: Afrinaldi Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, ya...
-
RESUME BUKU TRANSPOLITIKA (Dinamika Politik Dalam Dunia Virtualitas) ` ...
-
26 April 09 “PENGALAMANKU DI RIMBA LISUN” Pada sekitaran tahun 2004, ketika itu saya baru selesai UNAS tingkat SLTP.Tibalah saatnya liburan,...
-
Jakarta - Forum Rektor mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menuju ke dalam keadaan negara gagal. Indonesia berada d...
-
Tanwir Muhammadiyah March 5, 2009 Kompas/Kamis, 5 Maret 2009 | 05:20 WIB Syafii Ahmad Syafii Maarif Dalam kunjungan ke India beberapa tahun ...
-
Keterangan: Foto 1 : Peserta dari Perguruan Pangian Batang Tampuih Unggan berfoto bersama pada acara Festiv...
-
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus" Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar