SUMPUR KUDUS MAKAH DAREK AIANYO JANIAH IKANNYO JINAK KASIAKNYO PUTIAH TAPIANNYO LANDAI
Entri Populer
-
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dra. Hj Afiyah A...
-
Ku Tulis Puisi Ini Untuk Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif “Antara Sumpur Kudus dan Jogja” Lima Puluh Enam Tahun Yang Lalu Kau Tinggalkan Kampung I...
-
"Sumpur Kudus Dilihat Dalam Perspektif Sejarah" By: Afrinaldi Sumpur Kudus adalah salah satu diantara sekian desa di Indonesia, ya...
-
RESUME BUKU TRANSPOLITIKA (Dinamika Politik Dalam Dunia Virtualitas) ` ...
-
26 April 09 “PENGALAMANKU DI RIMBA LISUN” Pada sekitaran tahun 2004, ketika itu saya baru selesai UNAS tingkat SLTP.Tibalah saatnya liburan,...
-
Jakarta - Forum Rektor mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menuju ke dalam keadaan negara gagal. Indonesia berada d...
-
Tanwir Muhammadiyah March 5, 2009 Kompas/Kamis, 5 Maret 2009 | 05:20 WIB Syafii Ahmad Syafii Maarif Dalam kunjungan ke India beberapa tahun ...
-
Keterangan: Foto 1 : Peserta dari Perguruan Pangian Batang Tampuih Unggan berfoto bersama pada acara Festiv...
-
"Tradisi Lubuk Larangan Di Nagari Sumpur Kudus" Ada sebuah tradisi menarik dari Ranah Minang. Yaitu tradisi "lubuk larangan...
Senin, 26 Oktober 2009
Rabu, 21 Oktober 2009
Film Buya Syafi'i
INILAH.COM, Jakarta - Maraknya aksi terorisme belakagan membuat berbagai pihak mencari cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah melalui film 'Syafii Maarif Si Anak Kampoeng'. Film yang menceritakan kisah hidup Buya Syafii itu diharapkan dapat menangkal terorisme.
"Film ini merupakan salah satu alat komunikasi untuk menghentikan aksi terorisme," kata Sutradara film Damien Dematra pada acara Tadarus Kebangsaan Maarif Institute berjudul 'Pluralisme, Film Si Anak Kampoeng, Dan Terorisme' di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (4/9).
Melalui film tersebut, tutur dia, dirinya ingin menyampaikan bahwa akan selalu ada harapan untuk anak bangsa (Indonesia), terlebih aksi bom bunuh diri yang banyak dilakukan oleh anak muda. Menurut dia, pengalaman konversi Buya Syafii dari seorang aktivis negara Islam menjadi seorang nasionalis beriman kuat sangat layak jadi cermin bagi siapapun yang selama ini mengikuti jalan ekstrimisme dan terorisme.
"Hal tersebut merupakan sebuah pesan terbuka bahwa wajah Islam sangat toleran, santun, dan bersahabat," ujarnya.
Kepada kalangan perfilman, imbau sutradara muda yang perduli dengan persoalan toleransi dan pluralisme tersebut, dia meminta agar mengangkat isu mengenai terorisme tersebut ke dalam sebuah film. dikatakan dia, film 'Si Anak Kampoeng' akan dibuat ke dalam sebuah trilogi yang menceritakan mengenai masa kecil Buya Syafii hingga ke titik konversi yang mendambakan negara Islam sehingga akhirnya ia menjadi pejuang sejati.
Film pertamanya, lanjut dia, akan dirilis pada Maret 2010. Setelahitu disusul pada Juni 2010 untuk film kedua. "Dan film terakhirnya akan di rilis pada Desember 2010," jelas Damien. [*/jib]
"Film ini merupakan salah satu alat komunikasi untuk menghentikan aksi terorisme," kata Sutradara film Damien Dematra pada acara Tadarus Kebangsaan Maarif Institute berjudul 'Pluralisme, Film Si Anak Kampoeng, Dan Terorisme' di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (4/9).
Melalui film tersebut, tutur dia, dirinya ingin menyampaikan bahwa akan selalu ada harapan untuk anak bangsa (Indonesia), terlebih aksi bom bunuh diri yang banyak dilakukan oleh anak muda. Menurut dia, pengalaman konversi Buya Syafii dari seorang aktivis negara Islam menjadi seorang nasionalis beriman kuat sangat layak jadi cermin bagi siapapun yang selama ini mengikuti jalan ekstrimisme dan terorisme.
"Hal tersebut merupakan sebuah pesan terbuka bahwa wajah Islam sangat toleran, santun, dan bersahabat," ujarnya.
Kepada kalangan perfilman, imbau sutradara muda yang perduli dengan persoalan toleransi dan pluralisme tersebut, dia meminta agar mengangkat isu mengenai terorisme tersebut ke dalam sebuah film. dikatakan dia, film 'Si Anak Kampoeng' akan dibuat ke dalam sebuah trilogi yang menceritakan mengenai masa kecil Buya Syafii hingga ke titik konversi yang mendambakan negara Islam sehingga akhirnya ia menjadi pejuang sejati.
Film pertamanya, lanjut dia, akan dirilis pada Maret 2010. Setelahitu disusul pada Juni 2010 untuk film kedua. "Dan film terakhirnya akan di rilis pada Desember 2010," jelas Damien. [*/jib]
Rabu, 14 Oktober 2009
Jumat, 02 Oktober 2009
"INDONESIA: Tak PUtus Dirundung Malang"
Apa yang salah dengan bangsa ini?
Tak Putus dirundung Malang
Apakah Tuhan Sudah Murka
Karena dosa-dosa kita?
Entahlah.....
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air
Dari Hati yang paling dalam saya mengajak
Marilah kita Intropeksi diri, dosa apakah yang telah kita lakukan
hingga tuhan menurunkan musibah bertubi-tubi?
Indonesia Berduka
Indonesia Luka
Apakah yang salah dengan bangsa Ini?
Entahlah...
Mulai dari Tsunami di Aceh
Gempa di Jogjakarta & Tasikmalaya
Dan banyak lagi deretan musibah lainnya
Hingga Saat Ini Ranah MInang Diguncang Gempa
Pilu
Perih
Berlinag air mata
Tuhan Ampuni Salah & Dosa Kami
Yogya, 01 Oktober 2009
Langganan:
Postingan (Atom)